Medan, Tujuhsatu.com – H.Edy Rahmayadi sosok yang berpengalaman dan tegas serta sudah tidak diragukan lagi dalam memimpin untuk memajukan daerah Sumatera Utara ke depan.
Seperti apa yang disampaikan Adi Warman Lubis selaku Ketua Relawan Barisan Aliansi Masyakat pendukung Edy Rahmayadi Hasan Basri Sagala (Bamper HBS) saat berbicara pada wartawan di Kantor Perwakilan bersama Tim Kenziro News gabungan aktivis,Lsm, Advocad dan mahasiswa tepatnya di Jalan Prof HM Yamin, SH No. 216 , Kamis (29/8/2024).
Pria yang aktif menyoroti kinerja aparatur negara ini juga menjelaskan, sosok tegas mantan Pangdam I Bukit Barisan dan juga mantan Gubernur Sumatera Utara Priode 2018-2023 sudah terbukti pernah memimpin dan membangun Daerah Sumut dan terlepas dari ada kekurangan tetapi beliau sudah tidak asing lagi bagi warga Sumut khususnya Kota Medan.
Kota Medan saat ini, sedang tidak baik-baik saja dan perlu penanganan oleh pemimpin bertangan dingin dan tegas. Persoalan Kota Medan saat ini, sangat complek dan di sana-sini banyak kekurangan.
Kekurangan itu, mulai ekonomi rakyat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang kecil, pembangunan dan sarana umum, jalan dan revitalisasi fasilitas umum yang tidak kunjung selesai dan lainnya.
” Kita optimis permasalahan yang ada saat ini dapat terselesaikan dan untuk kemajuan masyarakat Sumut ke depan. Apalagi maju sebagai calon Gubernur Sumut 2024-2029 Edy Rahmayadi didampingi oleh sosok akademisi dan sudah tidak asing lagi di Sumut Hasan Basri Sagala, ” pungkas Ketua DPD LSM Penjara Sumut.
Setelah penutupan pendaftaran pada Kamis lalu, Pilgub Sumut 2024 dipastikan hanya diikuti dua bakal pasangan calon yakni Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala dan Bobby Nasution-Surya.
Edy-Hasan didukung enam partai politik untuk maju Pilgub Sumut 2024 antara lain PDIP, Hanura, Partai Gelora, PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), Partai Ummat dan Partai Buruh.
Kemudian pasangan Bobby Nasution-Surya diusung Gerindra, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Kesejahteraan Sosial (PKS), PSI dan Perindo.
(Red/tim)