Masyarakat Medan Utara Ajak Tiadakan Polarisasi Agama Pada Pemilu 2024
Medan – Tujuhsatu.com – Dalam rangka menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang, ratusan warga Medan Utara gelar silahturahmi dan tausyiah di Rumah Ngaji Jalan Pulau Sinabang, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (10/08/2023) sore.
Silahturahmi ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar meniadakan polarisasi agama ditengah masyarakat dalam pelaksanaan pemilu serentak nantinya.
Pemuka Agama Ustadz Jamaludin dalam sambutannya menekankan dan mengajak seluruh warga yang hadir untuk tidak mengait-ngaitkan agama dalam menentukan pilihannya.
“Silahkan pilih pimpinan yang benar-benar bisa memimpin dan jangan membawa-bawa agama,” tegas Ustadz Jamaludin.
Pada Pemilu nanti, lanjut Ustadz Jamaludin, mari kita bersatu jangan ada sedikitpun pertikaian perpecahan di antara kita gara-gara Pemilu.
Sementara, Tokoh Masyarakatnya Khalid Subrata saat diwawancarai oleh awak media mengatakan, kegiatan itu bermaksud untuk mengajak masyarakat menciptakan Kamtibmas pada saat Pemilu mendatang.
“Insyaallah kita inikan bersepakat Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan walaupun nanti sebentar lagi kita akan Pemilu, tentunya ini mempersatukan kebaikan dan kemaslahatan bangsa kita, bukan untuk memecah belah sesama anak bangsa,” sebut Khalid Subrata.
Khalid Subrata juga berharap Pemilu di tahun 2024 tercipta kedamaian antar sesama anak bangsa.
“Dikuatkanlah dengan agama kita masing-masing, mudah-mudahan terjadi Pemilu yang damai, aman dan lancar,” harapnya.
Pantauan dilokasi, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat baik Tokoh Masyarakat maupun Pemuka Agama. Selain itu peserta acara tersebut didominasi oleh emak-emak yang antusias melemparkan berbagai pertanyaan kepada para Ustadz yang hadir.
Pada pertengahan acara, terpantau Drs Abdul Kharim Nasution melakukan ceramah tausyah dan turut mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persaudaraan antar sesama agama, supaya pada Pemilu nantinya berlangsung aman dan tentram tanpa perpecahan.
Acara ini berlangsung penuh khidmat dan ditutup dengan do’a bersama. (Rizky Zulianda)