DaerahNasionalPeristiwa

Gelitik JARI : Lima Tahun Terakhir, Warga Semakin Marah terhadap kesenjangan

Klik Untuk Mendengarkan Berita

Kesenjangan antara masyarakat dan pemerintah menjadi ciri rendahnya kepercayaan masyarakat saat ini.

27 November akan ada pemilihan umum khususnya kepala daerah provinsi Sumatera Selatan. Bagaimana kita berhubungan dengan orang-orang yang akan membuat kebijakan untuk tempat tinggal kita?

Demokrasi radikal
Menurut Pengamat politik Ade Indra Chaniago, masyarakat semakin marah terhadap administrasi politik: ‘Terkadang benar, terkadang salah, namun pada akhirnya hal itu tidak penting. Yang penting adalah kita harus melakukan sesuatu terhadapnya.’

Ade percaya bahwa kita harus mengambil contoh dari negara demokrasi pertama dan paling radikal yang pernah ada: Athena. Di polis Yunani, semua jabatan dapat diisi oleh siapa saja, dan jabatan sering kali dirotasi. Menurut Ade, keterlibatan besar-besaran tersebut saat ini dapat mengurangi jarak antara masyarakat dengan pemerintahnya.

Berpikir terang
Kita harus memperbarui demokrasi. Warga Sumatera Selatan harus berpikir cerdas dalam pengambilan keputusan politik. Salah satunya dengan mengintegrasikan percakapan politik ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Para pemilih pada pemilu ‘seringkali hanya menjadi penonton yang bertepuk tangan atau mencemooh kinerja para politisi.’ Mereka hanya pasif, tidak berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Namun politik adalah bagian tak terpisahkan dari keberadaan kita – politik adalah pemerintahan kita sendiri. Kita harus berpikir dan bertindak bersama-sama. Lihat karya nyata pembangunan yang telah diwariskan oleh calon pemimpin, bedakan situasi keamanan, kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat? lihat hak masyarakat menyampaikan aspirasi (demontrasi) apakah masih dalam tekanan? apakah hak anak Anda mendapatkan pendidikan telah dijamin, dan lainnya?. Apakah calon pemimpin itu telah menunaikan kewajibannya selama dia menjabat?

Baca Juga :  Kapolres Pelabuhan Belawan Pimpin Apel Penindakan Pelaku Tawuran, Genk Motor, dan Begal

Politik tanpa gairah
Keputusan terpenting harus dibuat di luar politik. Warga negara harus diberi kesempatan untuk memilih, dan bahkan didorong untuk melakukannya. Namun keterlibatan yang penuh gairah dalam politik menyebabkan ketidakstabilan dan ekstremisme. Banyak pemilih tidak mempunyai pandangan cerdas terhadap politik, untuk itu tugas kitalah memberikan wawasan kepada mereka. Karena faktanya terkadang demokrasi bekerja lebih baik ketika keputusan mendasar tidak dibuat berdasarkan suara warga negara.

Baca Juga :  Diskusi Buku “Mega Merger In The Pandemic Era” : Catatan Sejarah, Referensi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia

Pembangkangan sipil
Pemogokan, referendum, dan demonstrasi adalah cara-cara yang digunakan oleh masyarakat demokrasi untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka. Tapi apakah itu cukup? Pembangkangan sipil adalah pilihan yang lebih efektif. Pelanggaran hukum tanpa kekerasan dan hati nurani ini secara terbuka menentang kebijakan yang tidak adil. Hal ini tidak bertujuan untuk kepentingan individu, namun berfokus pada kemajuan bagi seluruh masyarakat.

Apa itu pembangkangan sipil?
Pembangkangan sipil adalah pelanggaran hukum tanpa kekerasan dan hati nurani. Tujuannya adalah untuk menunjukkan secara terbuka bahwa undang-undang atau kebijakan pemerintah tertentu tidak adil dan untuk mengubahnya. Pandangan terkenal tentang pembangkangan sipil ini berasal dari filsuf politik John Rawls, yang menjelaskannya dalam A Theory of Justice (1971). Pandangannya secara umum konsisten dengan pandangan sosiolog dan pengacara Belanda Kees Schuyt.

Kesenjangan antara warga negara dan politisi nampaknya masih semakin besar. Untungnya, ada solusi untuk mengatasi hal ini, kata Ade: meminjam dari demokrasi pertama yang paling radikal.

Baca Juga :  Terungkap ! Selain Warga Medan, Pemilik Panti Jompo Bala Krisna juga Dilaporkan warga Malaysia ke Polda Sumut

Saat itu tahun 450 SM, tempat aksinya adalah daerah kantong di Laut Aegea. Meskipun sebagian besar negara-negara lain di dunia diperintah oleh raja, oligarki, atau tiran, sebuah negara kota yang setara mulai bermunculan di sini – Athena adalah negara demokrasi sejati yang pertama. Polis Yunani bukan hanya yang pertama, tapi juga demokrasi paling radikal. Hal ini tidak akan pernah menjadi lebih radikal dalam 2500 tahun berikutnya.

Lima tahun terakhir warga semakin marah terhadap kesenjangan pendidikan, kesehatan, perekonomian, pembangunan, dan akses layanan lainnya. Terkadang benar, terkadang salah, tapi pada akhirnya itu tidak penting. Yang penting adalah kita harus melakukan sesuatu terhadapnya.

Palembang, 17 September 2024
Gesah Politik Ade Indra Chaniago – Indra Darmawan K

Artikel Terkait

Back to top button
Don`t copy text!