Khazanah

Keistimewaan bersedekah makanan dalam islam

Tujuhsatu.com – Sedekah atau shadaqah adalah mengamalkan atau menginfaqkan harta di jalan Allah. Bukan hanya semata-mata menginfaqkan harta di jalan Allah atau menyisihkan sebagian uang pada fakir miskin, tetapi sedekah juga mencakup segala macam bentuk amal kebaikan dan segala macam bentuk perbuatan yang menghasilkan manfaat dan kemaslahatan bagi yang lain.

Keutamaan bersedekah dijelaskan dalam banyak ayat dan hadits yang dapat dijadikan dasar dan pedoman, bahwa sedekah merupakan perbuatan baik, mengandung pahala dan dapat mengundang keridhoan ALLAH.

ALLAH berfirman dalam Al Qur’an :

إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
(QS Al-Hadid: 18)

Baca Juga :  73 Hektar HGU Limau Mungkur Mulai Ditanam Ulang

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sedekah bukan untuk mengurangi harta kita, tapi justru Allah akan melipatgandakannya. Baik laki-laki maupun perempuan yang gemar bersedekah, Allah menjanjikan bayaran yang lebih besar bagi mereka.

Dalam hadis riwayat Imam Al-Imam Baihaqi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء

“Sedekah dapat menutup 70 pintu keburukan.” (HR Thabrani)

Sedekah terkadang menjadi mendobrak pintu yang tertutup, atau memberkahkan rejeki, atau menyembuhkan yang sakit, atau menghilangkan kegundahan, atau menghapus dosa dan masih banyak fadhilah sedekah yang lainnya.

Diantara jenis sedekah adalah sedekah makanan yang memiliki fadhilah dan keutamaan tersendiri. Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra. menceritakan kisah tentang fadhilah bersedekah makanan. Beliau berkata:

Baca Juga :  Nama-nama tidur siang dan dampaknya

«عَبَدَ اللَّهَ رَجُلٌ سَبْعِينَ سَنَةً، ثُمَّ أَصَابَ فَاحِشَةً فَأَحْبَطَ اللَّهُ عَمَلَهُ، ثُمَّ أَصَابَتْهُ زَمَانَةٌ وَأَقْعَدَ، فَرَأَى رَجُلًا يَتَصَدَّقُ عَلَى مَسَاكِينَ فَجَاءَ إِلَيْهِ فَأَخَذَ مِنْهُ رَغِيفًا فَتَصَدَّقَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَرَدَّ إِلَيْهِ عَمَلَ سَبْعِينَ سَنَةً»

Ada seorang laki-laki beribadah selama 70 tahun. Lalu ia melakukan perbuatan yang keji (zina). Maka Allah menghapus semua pahala amal ibadahnya. Kemudian ia ditimpa penyakit menahun dan lumpuh. Lalu ia melihat seorang laki-laki membagi-bagikan sedekah kepada orang-orang miskin. Lalu ia mendatanginya dan mengambil satu potong roti darinya. Lalu roti itu ia sedekahkan kepada seorang miskin. Maka Allah mengampuninya dan mengembalikan pahala ibadah 70 tahun itu.

Baca Juga :  SEJARAH TENTANG PENAMAAN 12 BULAN DALAM KALENDER MASEHI

Riwayat al-Husain bin Harb dalam al-Birr wa al-Shilah (279).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إن الصدقة لتطفئ عن أهلها حرّ القبور وإنما يستظل المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته

” Sedekah itu salah satu sebab agar terhindar dari panasnya siksa kubur dan menjadi naungan dari sengat matahari kelak di yaumil mahsyar hari kiamat “.
H.R. Al Thobroni

Oleh karena itu mari kita niatkan bershodaqah secara istiqamah. Seperti memberi sedekah makanan pada orang miskin dan orang yang membutuhkan. Amalan ringan dan mudah dilakukan akan tetapi memiliki banyak keutamaan. Mulai biasakan amalan baik ini dari sekarang agar bisa kita tuai pahala di hari akhir kelak.

Wallahu ‘alam bis showab

A.S.Sopian Hamid

Berita Terkait

Back to top button
Don`t copy text!